Memperkenalkan Tokoh “Defano Alfatih” *)

Dia selalu menguap tanpa jejak, tanpa bekas, dan tanpa kata …, Menghilang bersama perasaannya. Tak tersirat apalagi tersurat. Dan entah. Membuat yang ditinggalkan menjadi limbung, linglung, dan lunglai dalam tatanan tanyanya seorang diri. Menjeratkan jaring laba-laba tanpa tuan. Mendamai dalam guyur arsiran hujan senja kala itu. Yang sempat menjadi episode terakhir dari narasi kisah.

Namun ternyata tidak dengan tinta ini. Ia terus menari di atas lembaran-lembaran putih, bercerita tentang sendirinya, akan dia. Hingga lelah dan jengah. Hingga rindu mengkristal tak terpecah. Kemudian berlari untuk meninggalkan dalam ufuk timur, lalu menemui di barat senja …,

Dan di senja yang lain, tiga ratus hari dari sekian detik yang telah berlalu. Dijumpainya kembali permata yang selama ini pernah membinari matanya. Tercenung bisu dalam diam. Begitulah jua dengan dia.

Entah episode mana yang akan kembali berani menarasikan. Jejaknya sudah terlampau jauh dan perih. Kelu dalam misteri tanpa aksara …,

Dia dan dia, bagaimana episode ini akan berakhir ….?

 

=============== COMING SOON ==================

*) Sepenggal episode “Senandung Senja”